Android Studio & SDK Lengkap untuk Flutter

Artikel ini melengkapi “Install Flutter (manual)”. Fokus ke komponen Android: Android Studio, SDK, lisensi, serta emulator. Target: semua item flutter doctor untuk Android menjadi hijau.

1) Install Android Studio

Unduh dari situs resmi sesuai OS (Windows/macOS/Linux). Setelah instalasi, buka Android Studio minimal sekali agar wizard inisialisasi berjalan.

Komponen wajib melalui SDK Manager

Di Android Studio → Preferences/Settings → Appearance & Behavior → System Settings → Android SDK:

SDK Platforms: centang platform stable terbaru (mis. Android 14/15 sesuai waktu Anda).
SDK Tools: centang
- Android SDK Build-Tools (versi terbaru)
- Android SDK Platform-Tools
- Android SDK Command-line Tools (latest)
- Google USB Driver (Windows, opsional untuk device tertentu)

Terapkan (Apply) dan tunggu unduhan selesai.

2) Set PATH (opsional, CLI)

Biasanya tidak wajib jika memakai Android Studio. Namun untuk CLI/CI, pastikan adb dan alat lain tersedia.

Contoh lokasi umum:

macOS: ~/Library/Android/sdk
Linux: ~/Android/Sdk atau ~/.android/sdk
Windows: %LOCALAPPDATA%\Android\Sdk

Tambahkan ke PATH (macOS/Linux):

export ANDROID_SDK_ROOT="$HOME/Library/Android/sdk"   # sesuaikan lokasi Anda
export PATH="$ANDROID_SDK_ROOT/platform-tools:$PATH"
export PATH="$ANDROID_SDK_ROOT/cmdline-tools/latest/bin:$PATH"

Windows: tambah ke Environment Variables → Path.

3) Terima Lisensi SDK

Jalankan:

flutter doctor --android-licenses

Jawab y untuk semua pertanyaan sampai selesai.

4) Buat Emulator (AVD)

Di Android Studio → Device Manager → Create device → pilih profil (mis. Pixel 6) → pilih System Image (ABI sesuai CPU) → selesai.

Tips performa:

Aktifkan hardware acceleration (HAXM/Intel, Hypervisor, atau Apple Virtualization untuk ARM Mac).
Gunakan image x86_64/arm64-v8a sesuai mesin dan dukungan.
Atur RAM/VM heap sesuai kemampuan mesin (jangan terlalu besar agar tidak swap).

5) Uji dari Flutter

flutter devices         # pastikan emulator/perangkat terdeteksi
flutter create demo_android
cd demo_android
flutter run             # pilih emulator/device

Jika ada device fisik:

Aktifkan Developer Options dan USB debugging di perangkat Android.
Pastikan driver terpasang (Windows: Google USB Driver; macOS/Linux biasanya plug-and-play).

6) Variabel Lingkungan Tambahan (CI/Build)

Untuk build otomatis:

export ANDROID_HOME="$ANDROID_SDK_ROOT"
export JAVA_HOME="/path/ke/jdk"         # JDK 17 direkomendasikan

Gradle caching dan signing akan dibahas di artikel terpisah (CI dan rilis).

Troubleshooting Umum

No acceptable Android SDK found / cmdline-tools missing
- Pastikan “Android SDK Command-line Tools (latest)” terpasang dan PATH benar.
device unauthorized
- Cabut-pasang kabel, re-authorize RSA fingerprint di perangkat, adb kill-server && adb start-server.
Emulator lambat/black screen
- Cek akselerasi hardware, update emulator, kurangi resolusi, ganti System Image.
flutter doctor masih merah untuk Android
- Cek kembali SDK Manager, lisensi, serta PATH platform-tools dan cmdline-tools.

Ringkasan

Dengan Android Studio, SDK yang lengkap, dan lisensi yang diterima, pengembangan Flutter untuk Android menjadi mulus. Buat AVD, jalankan flutter run, dan pastikan PATH/SDK selaras dengan rekomendasi di atas.