Setup Flutter dengan Android Studio untuk Pemula

Artikel ini memberikan panduan terperinci untuk menyiapkan Flutter bersama Android Studio, mulai dari instalasi hingga menjalankan aplikasi Flutter pertama Anda di emulator atau perangkat fisik.

---

1. Persiapan Sistem

Sebelum menginstal apa pun, pastikan komputer Anda memenuhi persyaratan minimum berikut:

Sistem Operasi	Versi Minimum	RAM	Ruang Disk
Windows 10 (64‑bit)	1903	8 GB	2 GB (Flutter) + 4 GB (Android Studio)
macOS 10.15 (Catalina)	—	8 GB	2 GB + 4 GB
Linux (Ubuntu 20.04)	—	8 GB	2 GB + 4 GB

Tip: Jika Anda berencana mengembangkan untuk iOS, macOS dengan Xcode diperlukan. Artikel ini fokus pada Android, sehingga macOS tidak wajib.

1.1 Instalasi Git (Opsional tapi Direkomendasikan)

Flutter menggunakan Git untuk mengunduh SDK. Pastikan Git terpasang:

# Windows (gunakan Git Bash)
git --version

# macOS / Linux
git --version

Jika perintah di atas menampilkan versi, Git sudah terpasang. Jika belum, unduh dari https://git-scm.com/ dan ikuti wizard instalasi.

---

2. Instalasi Flutter SDK

2.1 Unduh Flutter

1. Buka https://flutter.dev/docs/get-started/install.
2. Pilih tab Windows, macOS, atau Linux.
3. Klik Download Flutter SDK (misalnya flutter_windows_3.19.0-stable.zip).

2.2 Ekstrak dan Atur PATH

Windows

1. Ekstrak file ZIP ke C:\src\flutter.

2. Tambahkan C:\src\flutter\bin ke variabel Path:

   • Control Panel → System → Advanced system settings → Environment Variables → Path → Edit → New → C:\src\flutter\bin.

macOS / Linux

# Misalnya ekstrak ke $HOME/development
mkdir -p $HOME/development
cd $HOME/development
unzip ~/Downloads/flutter_macos_3.19.0-stable.zip
# Tambahkan ke PATH (bisa di .bashrc atau .zshrc)
echo 'export PATH="$PATH:$HOME/development/flutter/bin"' >> ~/.zshrc
source ~/.zshrc

2.3 Verifikasi Instalasi

Jalankan perintah berikut di terminal:

flutter doctor

Output akan menampilkan status komponen yang terpasang. Pada tahap ini, Anda mungkin melihat peringatan tentang Android toolchain atau Android Studio yang belum terpasang – itu normal karena kita akan menginstalnya selanjutnya.

Warning: Jika flutter doctor melaporkan “Unable to locate Android SDK”, lanjutkan ke bagian instalasi Android Studio.

---

3. Instalasi Android Studio

Android Studio menyediakan IDE lengkap serta Android SDK, emulator, dan Gradle yang diperlukan untuk membangun aplikasi Flutter.

3.1 Unduh Android Studio

1. Kunjungi https://developer.android.com/studio.
2. Pilih Download Android Studio (versi stabil terbaru, misalnya Android Studio Flamingo | 2022.2.1).
3. Ikuti wizard instalasi; pada Windows pilih Standard installation.

3.2 Instalasi Komponen Tambahan

Selama instalasi, pastikan Android SDK, Android SDK Platform-Tools, dan Android Virtual Device (AVD) dicentang. Ini akan mengunduh ribuan MB data, jadi pastikan koneksi internet stabil.

---

4. Konfigurasi Android Studio untuk Flutter

4.1 Pasang Plugin Flutter & Dart

1. Buka Android Studio.
2. Pilih File → Settings (Windows/Linux) atau Android Studio → Preferences (macOS).
3. Pada panel kiri, pilih Plugins → Marketplace.
4. Cari Flutter, klik Install. Plugin Dart akan terinstal otomatis.
5. Restart Android Studio.

4.2 Verifikasi Android SDK Path

1. File → Settings → Appearance & Behavior → System Settings → Android SDK.
2. Pastikan Android SDK Location mengarah ke folder seperti:
   • Windows: C:\Users\<username>\AppData\Local\Android\Sdk
   • macOS/Linux: $HOME/Library/Android/sdk atau $HOME/Android/Sdk
3. Pada tab SDK Platforms, centang Android 13.0 (Tiramisu) API Level 33 (atau versi terbaru).
4. Pada tab SDK Tools, pastikan Android SDK Build-Tools, Android Emulator, dan Google Play services tercentang.

4.3 Membuat Emulator (AVD)

# Buka AVD Manager dari toolbar Android Studio atau jalankan:
$ANDROID_SDK_ROOT/emulator/emulator -list-avds

Jika belum ada AVD, buat satu:

1. Tools → AVD Manager → Create Virtual Device.
2. Pilih perangkat (misalnya Pixel 5).
3. Pilih sistem image x86_64 → Android 13 (API 33) → Download.
4. Klik Finish.

Tip: Pilih x86_64 image untuk performa lebih baik pada mesin berbasis Intel/AMD.

---

5. Membuat Proyek Flutter Pertama

5.1 Membuat Proyek via Android Studio

1. File → New → New Flutter Project.
2. Pilih Flutter Application, klik Next.
3. Isi:
   • Project name: hello_flutter
   • Flutter SDK path: otomatis terdeteksi (C:\src\flutter atau $HOME/development/flutter).
   • Project location: misalnya C:\src\projects\hello_flutter.
   • Description: A simple hello world app.
4. Klik Finish. Android Studio akan menghasilkan struktur proyek standar.

5.2 Struktur Direktori Utama

hello_flutter/
├─ android/                # Native Android project
├─ ios/                    # Native iOS project (tidak dipakai di Windows)
├─ lib/
│   └─ main.dart           # Entry point aplikasi Flutter
├─ test/
│   └─ widget_test.dart
├─ pubspec.yaml            # Manajemen dependensi
└─ .metadata

5.3 Menulis Kode “Hello World”

Buka lib/main.dart dan ganti dengan:

import 'package:flutter/material.dart';

void main() => runApp(const MyApp());

class MyApp extends StatelessWidget {
  const MyApp({super.key});

  @override
  Widget build(BuildContext context) {
    return MaterialApp(
      title: 'Hello Flutter',
      home: const Scaffold(
        appBar: AppBar(title: Text('Hello Flutter')),
        body: Center(child: Text('Selamat datang di Flutter!')),
      ),
    );
  }
}

5.4 Menjalankan Aplikasi

1. Pastikan emulator sudah berjalan (AVD Manager → Launch), atau sambungkan perangkat Android via USB (aktifkan Developer Options → USB debugging).
2. Klik tombol Run (ikon segitiga hijau) atau tekan Shift + F10.
3. Pilih target device, lalu tunggu proses Gradle build selesai (biasanya 30‑60 detik pada build pertama).

Jika semuanya berhasil, Anda akan melihat teks “Selamat datang di Flutter!” di layar perangkat.

Warning: Pada mesin dengan RAM < 4 GB, proses build pertama dapat terasa lambat. Tutup aplikasi lain untuk menghindari OOM (Out Of Memory).

---

6. Menambahkan Paket (Dependency) ke Proyek

Flutter menggunakan pub.dev sebagai repositori paket. Misalnya, tambahkan paket http untuk melakukan request jaringan.

6.1 Edit pubspec.yaml

name: hello_flutter
description: A simple hello world app
publish_to: 'none' # this is a private package

environment:
  sdk: ">=3.0.0 <4.0.0"

dependencies:
  flutter:
    sdk: flutter
  http: ^1.2.0   # <‑‑ Tambahkan baris ini

dev_dependencies:
  flutter_test:
    sdk: flutter
  flutter_lints: ^2.0.0

flutter:
  uses-material-design: true

6.2 Fetch Dependensi

flutter pub get

Setelah selesai, Anda dapat mengimport paket di kode:

import 'package:http/http.dart' as http;

Future<void> fetchData() async {
  final response = await http.get(Uri.parse('https://api.example.com/data'));
  if (response.statusCode == 200) {
    print('Data: ${response.body}');
  } else {
    print('Error: ${response.statusCode}');
  }
}

Tip: Selalu periksa changelog paket sebelum upgrade versi mayor untuk menghindari breaking changes.

---

7. Debugging, Hot Reload, dan Hot Restart

7.1 Hot Reload

Saat aplikasi sedang berjalan, ubah kode UI (misalnya teks pada Text widget) dan tekan r di terminal atau klik ikon Hot Reload di Android Studio. Perubahan akan muncul dalam hitungan milidetik tanpa memulai ulang aplikasi.

7.2 Hot Restart

Jika Anda mengubah state global atau inisialisasi main(), gunakan Hot Restart (tekan Shift + R di terminal atau ikon Hot Restart). Ini akan memuat ulang seluruh aplikasi, tetapi tetap lebih cepat daripada Full Restart.

7.3 Debugging dengan DevTools

1. Jalankan aplikasi dalam mode Debug (F9 atau Debug button).
2. Buka Flutter DevTools melalui View → Tool Windows → Flutter DevTools.
3. Gunakan Inspector, Performance, dan Memory untuk menganalisa UI dan performa.

Best Practice: Selalu gunakan assert untuk validasi data pada mode debug; mereka otomatis di‑disable pada release build.

---

8. Tips & Best Practices untuk Pemula

• Gunakan versi stabil Flutter (flutter channel stable). Hindari channel beta atau dev kecuali Anda memerlukan fitur eksperimental.
• Selalu jalankan flutter doctor setelah mengubah konfigurasi sistem untuk memastikan tidak ada yang terlewat.
• Backup pubspec.lock bersama kode sumber; ini memastikan semua kontributor menggunakan versi paket yang sama.
• Jangan commit folder build/ atau android/.gradle/ ke repository Git. Tambahkan ke .gitignore:

  /build/
  /.gradle/
  .dart_tool/
  .flutter-plugins
  .flutter-plugins-dependencies

• Gunakan emulator dengan konfigurasi RAM minimal 2 GB untuk menghindari lag.
• Periksa kompatibilitas Android SDK: Flutter 3.x membutuhkan Android SDK 31+. Jika Anda masih memakai SDK lama, update melalui SDK Manager.
• Gunakan flutter format . untuk menata kode secara otomatis sebelum commit.

---

9. Membuat Build Release (Opsional)

Setelah aplikasi selesai, Anda dapat menghasilkan APK atau App Bundle untuk distribusi:

# Membuat APK
flutter build apk --release

# Membuat App Bundle (rekomendasi Play Store)
flutter build appbundle --release

File output berada di build/app/outputs/flutter-apk/app-release.apk atau build/app/outputs/bundle/release/app-release.aab.

Warning: Pastikan Anda menandatangani (sign) aplikasi dengan keystore sebelum mengunggah ke Google Play. Lihat dokumentasi resmi Flutter untuk langkah‑langkah pembuatan keystore.

---

---

Troubleshooting Umum

Masalah	Penyebab Umum	Solusi
flutter: command not found	PATH belum di‑set atau terminal belum di‑restart	Tambahkan flutter/bin ke PATH, lalu jalankan source ~/.bashrc atau restart terminal.
Android SDK not found	Android Studio belum terinstal atau SDK path tidak dikenali	Buka Android Studio → Settings → Android SDK dan catat path, lalu set ANDROID_SDK_ROOT environment variable.
Emulator tidak dapat start (black screen)	HAXM/Hypervisor tidak terpasang atau VT‑x disabled	Aktifkan Virtualization Technology di BIOS, instal Intel HAXM (Windows) atau Android Emulator Hypervisor Driver (macOS).
Gradle build failed	Versi Gradle tidak cocok atau cache corrupt	Jalankan flutter clean && flutter pub get, atau hapus folder ~/.gradle/caches.
Missing required plugin: io.flutter.embedding.android.FlutterActivity	android/app/src/main/AndroidManifest.xml tidak mengacu ke FlutterActivity	Pastikan <activity android:name="io.flutter.embedding.android.FlutterActivity"> ada di manifest.
Aplikasi crash pada startup	minSdkVersion terlalu rendah atau dependensi tidak kompatibel	Tingkatkan minSdkVersion di android/app/build.gradle menjadi 21 atau lebih.

Tip: Selalu periksa log lengkap dengan flutter run -v untuk detail debugging yang lebih mendalam.

---

Ringkasan

Artikel ini telah membahas langkah‑langkah lengkap menyiapkan Flutter bersama Android Studio, mulai dari instalasi SDK, konfigurasi plugin, pembuatan proyek pertama, hingga menambahkan paket dan debugging. Dengan mengikuti panduan ini, Anda siap membangun aplikasi mobile Flutter secara produktif di lingkungan Android Studio. Selamat mencoba dan terus eksplorasi ekosistem Flutter!